Sejarah dan Jenis-Jenis Sablon Kaos dari Masa ke Masa
Pengantar Sejarah Sablon Kaos
Sablon kaos telah menjadi bagian penting dalam dunia fashion dan industri kreatif. Proses ini terus berkembang sejak pertama kali digunakan. Kaos sablon bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga media ekspresi diri, promosi, dan identitas komunitas.
Awal Mula Teknik Sablon
Teknik sablon pertama kali dikenal di Tiongkok sekitar tahun 960 Masehi. Kala itu, metode ini digunakan untuk mencetak gambar di kain sutra. Pada abad ke-18, teknik ini mulai menyebar ke Eropa. Dunia barat mengenal metode sablon sebagai “silkscreen printing.”
Seiring waktu, metode sablon mengalami modifikasi besar. Masuknya bahan sintetis dan teknologi modern membuat prosesnya lebih efisien dan hasilnya lebih berkualitas.
Perkembangan Sablon di Indonesia
Di Indonesia, sablon mulai populer sejak tahun 1980-an. Awalnya hanya digunakan untuk mencetak logo organisasi atau partai politik. Namun kini, sablon merambah ke berbagai sektor. Kaos distro, merchandise band, hingga produk promosi perusahaan banyak yang menggunakan sablon.
Jenis-Jenis Sablon Berdasarkan Perkembangan Zaman
1. Sablon Manual (Screen Printing)
Jenis ini adalah teknik paling klasik. Prosesnya menggunakan screen (kasa) dan rakel. Sablon manual memiliki keunggulan pada hasil cetak yang tahan lama dan warna yang kuat. Hingga kini, teknik ini tetap digunakan karena cocok untuk produksi massal.
2. Sablon Rubber
Teknik ini termasuk dalam sablon manual, namun menggunakan tinta karet. Hasilnya lebih elastis dan menutup warna kain dengan baik. Cocok untuk kaos berwarna gelap dan sering dipakai oleh brand lokal.
3. Sablon Plastisol
Tinta plastisol berbahan dasar minyak. Keunggulannya terletak pada hasil yang tebal, tajam, dan tahan lama. Namun, tinta ini butuh mesin curing khusus agar kering sempurna.
4. Sablon DTG (Direct to Garment)
DTG mulai dikenal luas sejak 2010-an. Teknik ini langsung mencetak gambar ke permukaan kaos menggunakan printer khusus. Cocok untuk desain kompleks dan full color. Prosesnya cepat dan bisa digunakan untuk satuan.
5. Sablon Sublimasi
Teknik ini memakai printer sublim dan kertas khusus. Cocok untuk bahan polyester atau kain berwarna putih. Gambar menyatu ke dalam serat kain, hasilnya sangat halus dan tidak terasa di permukaan.
6. Sablon Polyflex
Jenis sablon ini menggunakan bahan vinil yang dipotong mengikuti desain. Lalu dipress ke kaos dengan mesin. Sablon polyflex sangat tahan lama dan cocok untuk huruf atau angka seperti jersey olahraga.
7. Sablon Glow in The Dark
Menghasilkan efek menyala dalam gelap. Cocok untuk desain unik atau kebutuhan event malam hari. Tinta ini menyerap cahaya dan memantulkannya dalam kondisi gelap.
8. Sablon Foil
Memberikan efek mengkilap seperti logam. Sering dipakai untuk desain fashion yang ingin tampil mencolok. Foil sablon menggunakan lem khusus sebelum ditempelkan kertas foil, lalu dipress.
9. Sablon DTF (Direct Transfer Film)
DTF mulai dikenal luas sejak 2019-an. Teknik ini langsung mencetak gambar ke pet mendia transfer/film menggunakan printer khusus baru kemudia di transfer dengan mesin press agar media cetak sablon berpindah. Cocok untuk desain kompleks dan full color. Prosesnya cepat dan bisa digunakan untuk satuan.
Evolusi Teknologi dalam Dunia Sablon
Kemajuan teknologi mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas sablon. Mesin DTG generasi baru kini bisa mencetak lebih cepat dan lebih detail. Sementara itu, software desain juga membuat pengolahan gambar lebih mudah.
Kini, banyak pelaku industri kreatif yang menggabungkan beberapa teknik sablon. Tujuannya agar hasil cetak lebih unik dan bernilai jual tinggi.
Sablon Kaos Berkualitas
Dari sejarah panjang hingga ragam tekniknya, sablon kaos terus berinovasi. Dunia sablon kini tidak hanya soal cetak gambar, tapi juga bagian dari industri kreatif yang dinamis. Apapun jenis sablonnya, semuanya punya kelebihan masing-masing. Pilihlah sesuai kebutuhan desain, jumlah produksi, dan karakter kain.
Ingin sablon kaos berkualitas? Pastikan pilih vendor yang berpengalaman dan paham tren terkini yaitu Pols Production.
